SALAM SERIBU KATA

Praktisi, Pemikir Pendidikan, Peneliti dan Pemerhati Sosial, Mahasiswa, Siswa dan Para Orang Tua, Ini merupakan buah pikiran seorang yang dhoif ingin berbagi pendapat, oleh karena itu kreativitas, catatan berharga dan pemikiran cerdas kita akan diberi manfaat jika disebar luaskan pada khalayak... Semoga kita Sukses...

Kamis, 26 Juli 2012

Perlunya Psikoterapi Spiritual sebagai Proteksi diri di era Transformasi

Beberapa dekade terakhir ini semakin tampak kepercayaan orang bahwa keberagamaan (religiusty), keimanan, atau spiritualitas memiliki peran untuk mengatasi berbagai problem kejiawaan manusia modern. Dikatakan oleh Najati (2001), keimanan kepada Tuhan merupaka kekuatan ruhaniah yang menopangnya dalam menanggung beratnya bebasn hidup, menghidarkannya dari keresahan yang menimpa banyak manusia moderen yang di dominasi oleh kehidupan materi dan persaingan keras guna merai pendapatan materi, tapi pada saat yang sama ia membutuhkan hidangan ruhaniah.
Peran keimanan dalam mengatasi berbagai problem manusia jauh-jauh hari telah diperkenalkan oleh psikolog-psikolog Barat. William James (dalam Dale Carnegie, 1980) berujar: “Tidak ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan ialah keimanan kepada Tuhan merupakan kekuatan yang - tidak boleh tidak - harus terpenuhi untuk menopang seseorang dalam hidup ini”. Lebih lanjut ia berkata: “Antara Tuhan dengan kita ada hubungan yang tidak terputus. Apabila kita menundukkan diri di bawah pengarahan-Nya, maka semua cita-cita dan harapan kita akan tercapai”.
Orang-orang yang religius memiliki kepribadian yang lebih kuat dan terhindar dari berbagai penyakit jiwa. Henry Link, seorang psikolog Amerika Serikat, menyatakan bahwa berdasarkan pengalamannya yang lama dalam menerapkan percobaan-percobaan kejiwaan atas kaum buruh dalam proses pemulihan dan pengarahan profesi, ia mendapatkan bahwa pribadi-pribadi yang religius dan sering mendatangi tempat ibadah  memiliki kepribadian yang lebih kuat  dan baik daripada pribadi-pribadi yang tidak beragama atau tidak menjalankan sama sekali suatu macam ibadah. Sementara itu A.A. Brill, juga psikolog, berkata: “Induvidu yang benar-benar religius tidak akan pernah menderita sakit jiwa”.
Berbagai bukti empris di Barat dan Timur menunjukkan bahwa keberagaman, keimanan dan spiritualitas mengembangkan kepribadian seorang dan sekaligus menurunkan problem-problem psikologis yang dialaminya. Carl G. Jung setelah sekian lama bergelut dalam terapi psikologi, berkata: “Selama tiga puluh tahun yang lalu, pribadi-pribadi dari berbagai bangsa di dunia ini telah mengadakan konseling denganku dan aku pun telah menyembuhkan banyak pasien. Tidak kudapatkan seorang pasien pun diantara para pasien yang telah berada pada penggal kedua umur mereka (lebih dari 30 tahun) yang problem esensialnya bukan wawasan agama tentang kehidupan. Dapat kukatakan mereka telah menjadi mangsa penyakit. Sebab mereka telah kehilangan setiap agama yang ada pada setiap masa. Sungguh tidak ada seorangpun diantara mereka yang menjadi sembuh, kecuali setelah ia kembali kepada agama tentang kehidupan.
Berdasarkan berbagai macam penelitian lapangan, kedekatan kepada Allah melalui shalat dapat menurunkan kecemasan di kalangan pelajar (Adi, 1985) dan menurunkan stress kerja dikalangan karyawan (Karim, 1999); religiusitas (Akidah, Ibadah, Akhlak, Ilmu, Ihsan) itu menjadi induvidu melihat secara positif atas peristiwa-peristiwa buruk yang menimpanya (Astuti, 1999); kedekatan kepada Allah melalui dzikrullah dapat meningkatkan rasa tenang, menjadikan jdetak jantung lebih teratur, dan menambah makna hidup (Djuwita, 1983; Hady, 1982), orientasi intrinsic dalam beragama menurunkan perilaku delinkuen (Kurniawan, 1998), dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Kota Kelahiranku Bangka Island,tepatnya di Kotaberingin, pekerjaanku pengajar di IAIN Raden Fatah Palembang

Ceria Bersama

Ceria Bersama
Puncak Island

Total Tayangan Halaman

Bersama Kita Bisa

Bersama Kita Bisa
Jarlitnas NTB

Kehidupan Gembira

Kehidupan Gembira
Bersama Tetap Ada

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini

Berapa kali anda mengunjungi Blog ini