SALAM SERIBU KATA

Praktisi, Pemikir Pendidikan, Peneliti dan Pemerhati Sosial, Mahasiswa, Siswa dan Para Orang Tua, Ini merupakan buah pikiran seorang yang dhoif ingin berbagi pendapat, oleh karena itu kreativitas, catatan berharga dan pemikiran cerdas kita akan diberi manfaat jika disebar luaskan pada khalayak... Semoga kita Sukses...

Minggu, 28 Februari 2010

Untukmu Ibu

ALLAHUMMA YAA ALLAH.
Jika ibu yang aku sayangi sedang tidur, jagalah tidurnya dan segarkanlah bangunnya /
Jika ibu yang kusayangi sedang beribadah, terimalah ibadahnya /
Jika ibu yang kusayangi sedang berdoa, kabulkanlah doanya /
Jika ibu yang kusayangi sedang bekerja, ringankanlah pekerjaannya /
Jika ibu yang kusayangi sedang terbelenggu kesulitan, bebaskanlah kesulitannya, dan ganti dengan segala kemudahan /
Jika ibu yang kusayangi sedang sakit, sembuhkanlah sakitnya /
Jika ibu yang kusayangi sedang bersusah hati, gembirakanlah /
Jika ibu yang kusayangi sedang musafir, selamatkanlah /
Jika ibu yang kusayangi sedang cemas, tentramkanlah hatinya /
Jika ibu yang kusayangi sedang khilaf, sayangi dan ampunkanlah /
Jika ibu yang kusyangi sedang lupa, ingatkanlah dan maafkanlah /
Jika ibu yang kusayangi sedang lapang dan sejahtera, karunialah dia rasa bersyukur yang tak habis2nya. Amin Yaa Robbal 'Alamien.

Selasa, 23 Februari 2010

Wow .. India yang hebat

"Hidup sederhana sewaktu kaya adalah cara jitu menuju kesadaran akan hidup yang sehat dan membawa manfaat bagi masyarakat. Orang harus memiliki keberanian untuk berfikir yang besar, tidak pernah berkompromi dengan nilai-nilai dasar dalam keadaan apapun, dan selalu membangun kepercayaan diri dan memandang ke depan."
Dia juga menekankan untuk selalu bergaul dengan orang-orang baik agar memiliki teman terbaik yang akan membantu, selalu obsesif terhadap kualitas, bermain untuk menang dan menyerahkan segalanya peda kekuatan yang lebih besar, yaitu Tuhan.

Azim Hashim Premji atau yang lebih dikenal sebagai Azim Premji adalah orang terkaya di India. Premji yang lahir di Gujarat, India, pada 24 Juli 1945 telah menjadi ikon bagi industri dan pelaku bisnis di bidang teknologi informasi (TI) di India.


Dia berhasil mengubah bisnis keluarganya di bidang produksi minyak goreng menjadi perusahaan perangkat lunak atawa software kelas dunia. Kesuksesan Premji menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tak heran, jika orang India menjadikannya sebagai ikon bisnis teknologi informasi India.

AZIM Premji mulai tertarik pada dunia?teknologi ketika dia belajar sebagai mahasiswa teknik mesin dan listrik di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Ia menyabet gelar sarjananya pada tahun 1966. Tak lama setelah lulus, orang tua Premji meninggal dunia.

Di usia yang masih belia, yaitu 21 tahun, Premji harus mengambil alih kepemimpinan bisnis keluarga, yaitu Wipro Ltd, yang merupakan sebuah perusahaan goreng. Maka, ia menjabat sebagai Direktur Utama Wipro Ltd dengan kepemilikan saham sebanyak 82%. Premji memiliki visi yang simpel untuk memajukan Wipro, yaitu: membangun organisasi berdasarkan nilai.

Dia percaya bahwa manusia luar biasa adalah mereka yang mampu untuk berpikir menjadi luar biasa. Dia juga percaya, ia harus memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap timnya karena mereka mampu?memikul tanggung jawab itu.

Di bawah kepemimpinan Premji, perusahaan yang semula hanya bergerak di lini minyak goreng itu mulai melebarkan sayap bisnisnya. Wipro mulai masuk ke industri teknologi informasi (TI) dan perangkat lunak komputer.

Bisnis barunya ini maju pesat. Kini, perusahaannya masuk dalam kategori 100 perusahaan teknologi terkemuka di dunia dengan pendapatan?mendekati US$ 2,5 miliar pada tahun 2007.

Hebatnya lagi, modal awalnya yang berasal dari bisnis minyak goreng itu semula hanya US$ 2 juta. Namun, sejak bisnis?TI-nya berkembang, modalnya tumbuh berlipat-lipat menjadi US$ 1,76 miliar.

Perjuangan Premji agar produk perangkat lunak dan produk lainnya dari Wipro bisa diterima di pasar internasional tidak mudah. Dia harus bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang lebih terkenal di Amerika maupun Eropa. Namun, kompetisi ini justru membuat Premji semakin bersemangat.

Alhasil, Wipro mampu menjual produknya ke perusahaan-perusahaan terkemuka. Perusahaan-perusahaan seperti Nokia, NEC, Cisco Systems, Sun Microsystems, dan Alcatel menjadi konsumennya. Selain itu,?perusahaan-perusahaan seperti IBM, Accenture, dan Electronic Data Systems juga lebih menyukai TI buatan India. Soalnya, TI buatan India ini selain harganya lebih murah,?kualitasnya tidak kalah dengan TI negara-negara maju.

Premji selalu memperhatikan dan mengingatkan kepada karyawannya untuk menjaga kualitas produknya sehingga pelanggannya tidak merasa kecewa.? Makanya, Wipro menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan teknologi paling top di dunia.

Tak heran kalau Premji menjadi tokoh yang banyak dibicarakan di India. Apalagi, perkembangan ekonomi di India tidak lepas dari perkembangan teknologi dan sumber daya manusia di sana. Jadi, Azim Premji layak dikategorikan sebagai salah satu tokoh penggerak ekonomi di India.

Suami Yasmin Premji ini?masuk ke dalam daftar?orang terkaya dunia versi Majalah Forbes mulai tahun 1999 sampai 2007 dengan kekayaan sekitar US$ 17,1 miliar. Ia juga dikategorikan oleh Majalah Time pada April 2004 sebagai salah satu orang yang berpengaruh didunia. Dia juga disebut sebagai orang yang punya kekuatan untuk melakukan perubahan. Bahkan, Business Week edisi Oktober 2003 menjulukinya sebagai Raja Terkaya di India.

Premji memperoleh gelar doktor kehormatan dari Akademi Pendidikan Tinggi Manipal, India. Ia juga menjadi anggota Komite Perdagangan dan Industri di India yang bertanggung jawab kepada perdana menteri. Pada Januari 2005, Pemerintah India menganugerahkan gelar Padmabhushana kepada Premji. Ini merupakan salah satu penghargaan tertinggi untuk warga negara India.

Namun, Premji tidak lantas lupa daratan. Pada 2001, dia?mendirikan Azim Premji Foundation, organisasi nirlaba yang memiliki visi memberikan kontribusi untuk meningkatkan mutu pendidikan, persamaan hak, dan peduli terhadap kondisi sosial kemasyarakatan.

Sumber: Surat Kabar Kontan

MUSTAFA KEMAL ATATURK PENGHANCUR KE-KHALIFAHAN OTTOMAN

MUSTAFA KEMAL ATATURK PENGHANCUR KE-KHALIFAHAN OTTOMAN DAN PENGUSUNG LIBERALISME,SEKULERISME,DAN NASIONALISME BARAT

Mustafa Kemal Ataturk.
Mustafa Kemal Atatürk (lahir di Selânik (sekarang Thessaloniki), 12 Maret 1881 – meninggal di Istana Dolmabahçe, Istanbul, Turki, 10 November 1938 pada umur 57 tahun), hingga 1934 namanya adalah Ghazi Mustafa Kemal Pasha, adalah seorang perwira militer dan negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan presiden pertama Republik Turki.

Mustafa Kemal membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses sementara berdinas sebagai komandan divisi dalam Pertempuran Gallipoli. Setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman di tangan tentara Sekutu, dan rencana-rencana berikutnya untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki dalam apa yang kemudian menjadi Perang Kemerdekaan Turki. Kampanye militernya yang sukses menghasilkan kemerdekaan negara ini dan terbentuknya Republik Turki. Sebagai presiden pertama negara ini, Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan yang luas yang berusaha menciptakan sebuah negara modern yang sekuler dan demokratis. Menurut Hukum Nama Keluarga, Majelis Agung Turki memberikan kepada Mustafa Kemal nama "Atatürk" (yang berarti "Bapak Bangsa Turki") pada 24 November 1934.

Ketika Kekaisaran Ottoman terjun ke Perang Dunia I di pihak Jerman, Mustafa Kemal ditempatkan di Tekirdağ (di Laut Marmara). Ia kemudian dipromosikan menjadi kolonel dan ditempatkan sebagai komandan divisi di daerah Gallipoli (bahasa Turki: "Gelibolu"). Ia memainkan peranan kritis dalam pertepuran melawan pasukan sekutu Inggris, Perancis dan ANZAC dalam Pertempuran Gallipoli pada April 1915. Di sini ia berhasil menahan pasukan-pasukan sekutu di Conkbayırı dan di bukit-bukit Anafarta. Karena keberhasilannya ini, pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal, dan dengan demikian memperoleh gelar pasha dan memperoleh pengaruh yang semakin luas dalam upaya-upaya peperangan. Dengan pengaruh dan pengalaman inilah Mustafa Kemal berhasil menggulingkan Kekaisaran Ottoman dan merebut kembali wilayah-wilayah yang mulanya telah diserahkan kepada Yunani setelah perang besar itu.

Mustafa Kemal memperoleh penghormatan dari bekas lawan-lawannya karena keberaniannya dalam kemenangan. Memorial Mustafa Kemal Atatürk mempunyai tempat terhormat dalam Parade ANZAC Parade di Canberra. Di tugu peringatan ini tertulis kata-katanya:
Para pahlawan yang menumpahkan darahnya dan kehilangan nyawanya ... kalian kini terbaring di tanah dari negara sahabat. Karena itu beristirahatlah dengan damai. Tidak ada perbedaan antara Johnny dan Mehmet di mana mereka kini terbaring berdampingan di negara kita ... Kalian, para ibu yang mengirim anak-anaknya ke negara-negara yang jauh, hapuskanlah air matamu. Anak-anakmu kini berbaring di haribaanmu di dalam kedamaian. Setelah kehilangan nyawa mereka di negeri ini, mereka pun telah menjadi anak-anak kami.

Mustafa Kemal menggunakan beberapa tahun berikutnya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di Turki dan melembagakan berbagai pembaruan politik, ekonomi dan sosial yang meluas. Pembaruan-pembaruan ini mengakibatkan oposisi di lingkungan Partai Rakyat Republikan (Cumhuriyet Halk Fırkası dalam bahasa Turki) yang didirikan oleh Mustafa Kemal pada 9 September 1923. Kemudian Mustafa Kemal memerintahkan Jenderal Kazım Karabekir untuk mendirikan Partai Republikan Progresif (Terakkiperver Cumhuriyet Fırkası dalam bahasa Turki) sebagai oposisi di Dewan Nasional Turki. Partai ini menentang sosialisme negara dari Partai Rakyat Republikan dan mengusulkan liberalisme. Tetapi setelah beberapa lama, partai ini diambil alih oleh orang-orang yang dianggap Atatürk sebagai fundamentalis. Pada 1925, sebagian sebagai tanggap terhadap provokasi dari Syekh Said, dikeluarkanlah Undang-undang untuk Mempertahankan Ketertiban, yang memberikan kekuasaan kepada Atatürk untuk membubarkan kelompok-kelompok subversif. Partai Republikan Progresif dengan segera dibubarkan dengan undang-undang yang baru ini, suatu tindakan yang dianggapnya perlu untuk mempertahankan negara Turki. Namun, tindakan ini menyebabkan banyak orang Turki menjadi kecewa dengan Atatürk, dan menganggapnya sebagai tindakan seorang diktator.
Mustafa Kemal menganggap fez (dalam bahasa Turki "fes" (topi Turki), yang mulanya diperkenalkan Sultan Mahmud II sebagai aturan berpakaian di Kekaisaran Ottoman pada 1826) sebagai lambang feodalisme dan karena sebab itu ia melarang pemakaiannya di muka umum. Ia mendorong lelaki Turki untuk mengenakan pakaian orang Eropa. Meskipun Islam melarang keras minuman yang mengandung alkohol, ia menggalakkan produksi dalam negeri dan mendirikan industri minuman keras milik negara. Ia menyukai minuman keras nasional, rakı, dan banyak sekali meminumnya.

Atatürk pernah mengatakan: "Kebudayaan adalah dasar dari Republik Turki." Pandangannya tentang kebudayaan termasuk warisan kreatif bangsanya sendiri dan apa yang dipandangnya sebagai nilai-nilai yang mengagumkan dari peradaban dunia. Terutama sekali ia menekankan humanisme. Ia pernah menggambarkan tekanan ideologis Turki modern sebagai "suatu kreasi patriotisme dicampur dengan gagasan humanis yang luhur."

Untuk membantu pencampuran sintesis seperti itu, Atatürk menekankan perlunya memanfaatkan unsur-unsur warisan nasional bangsa Turki dan bangsa Anatolia (termasuk budaya-budaya pribuminya yang kuno) serta kesenian dan teknik dari peradaban-peradaban dunia lainnya, baik di masa lalu maupun sekarang. Ia menekankan perlunya mempelajari peradaban-peradaban Anatolia kuno, seperti bangsa Het, Frigia, dan Lidia. Kebudayaan Turki pra-Islam menjadi pokok penelitian yang luas, dan tekanan khusus diberikan kepada kenyataan bahwa -- jauh sebelum peradaban Seljuk dan Ottoman -- bangsa Turki telah memiliki kebudayaan yang kaya. Atatürk juga menekankan kesenian rakyat di pedesaan sebagai mata air kreativitas Turki.

Kesenian visual dan plastik -- yang perkembangannya sekali-sekali ditahan oleh sebagian pejabat Ottoman dengan anggapan bahwa penggambaran wujud manusia adalah bentuk penyembahan berhala -- berkembang di bawah masa kepresidenan Atatürk. Banyak museum yang dibuka; arsitektur mulai mengikuti arus yang lebih modern; dan musik, opera, dan balet klasik barat, serta teater, juga mengalami kemajuan besar. Ratusan "Wisma Rakyat" dan "Ruang Rakyat" di seluruh negeri memungkinkan akses yang lebih luas terhadap berbagai kegiatan kesenian, olah raga dan acara-acara kebudayaan lainnya. Penerbitan buku dan majalah juga meningkat pesat, dan industri film mulai berkembang.

Mustafa Kemal memiliki visi sekuler dan nasionalistik dalam programnya membangun Turki kembali. Ia dengan keras menentang ekspresi kebudayaan Islam yang asli terdapat di kalangan rakyat Turki. Penggunaan huruf Arab dilarang dan negara dipaksa untuk beralih ke abjad yang berbasis Latin yang baru. Pakaian tradisional Islam, yang merupakan pakaian kebudayaan rakyat Turki selama ratusan tahun, dilarang hukum dan aturan berpakaian yang meniru pakaian barat diberlakukan.

Kemal meninggal dunia pada 10 November 1938 dalam usia 57 tahun karena kelelahan yang luar biasa akibat berat dan banyaknya tugas yang ada setelah sakit yang berkepanjangan karena sirosis hati.
Atatürk berusaha untuk memodernisasi dan mendemokratiskan sebuah Republik Turki yang baru dari sisa-sisa Kekaisaran Ottoman. Dalam upayanya ini, Atatürk telah menerapkan pembaruan-pembaruan yang meluas, yang akibatnya telah mendekatkan Turki kepada Uni Eropa sekarang. Tekanan yang diberikan kepada sekularisme dan nasionalisme juga telah menimbulkan konflik pada tingkat tertentu di dalam masyarakat. Sebagian pemeluk Islam yang taat merasa gagasan sekularisme ini bertentangan dengan ajaran Islam, dan mengkritik negara karena tidak memberikan kebebasan yang penuh dalam agama. Di Turki hingga saat ini Islam masih dibatasi dan kaum perempuan tidak diizinkan mengenakan kerudung di bangunan-bangunan umum. Kelompok etnis minoritas seperti orang-orang Kurdi juga telah berusaha memperoleh hak-hak budaya yang lebih besar, yang di masa lampau telah dibatasi karena dikembangkannya nasionalisme Turki.

Meskipun terdapat konflik-konflik ini, Atatürk tetap dihormati di seluruh Turki dan prinsip-prinsipnya tetap merupakan tulang punggung politik Turki modern.

Mengenai Saya

Foto saya
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Kota Kelahiranku Bangka Island,tepatnya di Kotaberingin, pekerjaanku pengajar di IAIN Raden Fatah Palembang

Ceria Bersama

Ceria Bersama
Puncak Island

Total Tayangan Halaman

Bersama Kita Bisa

Bersama Kita Bisa
Jarlitnas NTB

Kehidupan Gembira

Kehidupan Gembira
Bersama Tetap Ada

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini

Berapa kali anda mengunjungi Blog ini